Jumat, 26 Maret 2010

AK - 47 KALASHNIKOF




Lahirnya Senjata Terhebat

Sejarah penciptaan AK-47 bermula pada tahun 1941. Pada akhir september 1941 tentara Jerman memasuki kota di Uni Soviet (sekarang Rusia, red) bernama Bryansk dan menghancurkan hampir 80 % infrastruktur kota serta membunuh tidak kurang dari 80.000 orang. Seorang prajurit lokal bernama Mikhail Kalashnikov yang ketika itu berusia 21 tahun harus dirawat di rumah sakit karena tank-nya terkena tembakan artileri dari pasukan Jerman. Selama dirawat di rumah sakit Mikhail Kalashnikov terobsesi untuk membuat sebuah senjata yang dapat mengusir pasukan Jerman dari kampung halamannya. Akhirnya pada tahun 1947 Avtomat Kalashnikov (AK-47) diperbolehkan untuk pertama kalinya untuk diproduksi secara massal. Walaupun AK-47 datang agak terlambat untuk terlibat dalam aksi perang dunia kedua tapi Uni Soviet paham betul bahwa AK-47 dapat menjadi senjata paling penting di dunia modern sehingga mereka bekerja sangat keras untuk menyembunyikan keberadaan AK-47 dari dunia barat. Tentara Soviet membawa AK-47 mereka yang ditutupi dengan tas khusus dan mereka bahkan memunguti selongsong peluru mereka untuk menyembunyikan senjata baru mereka.


Reputasi AK-47

Baru di perang Vietnam tentara Amerika menghadapi langsung AK-47 di medan perang. Pasukan Amerika akhirnya harus membayar kegagalan pemerintah mereka dalam menyadari kekuatan dari senjata sederhana Avtomat Kalashnikov. Disamping segala keunggulan fasilitas tempur yang dimiliki pasukan Amerika mereka memiliki satu kelemahan yaitu mereka tidak memiliki sebuah senjata infantri yang mampu menandingi keunggulan AK-47. Perang Vietnam merupakan perang infantri sejati yang tentunya banyak menempatkan kedua belah pihak di sebuah kondisi konfrontasi satu lawan satu. Pihak yang mampu mengeluarkan jumlah peluru lebih banyak dan lebih cepat adalah pemenang.

Setelah beberapa tahun perdebatan berlangsung, Tentara Amerika akhirnya mengeluarkan senjata otomatisnya yang keren dan canggih M-16. Pada musim panas 1966 lebih dari 100.000 M-16 dipesan dan segera dikirim ke perang di Asia. Namun pada bulan oktober pada tahun yang sama laporan mulai bermunculan. M-16 dilaporkan “jamming” atau tidak lancar dalam mengeluarkan peluru. Banyak pasukan Amerika yang ditemukan meninggal dengan senjata mereka dalam kondisi tidak berfungsi. Moral pasukan Amerika pun turun karena mereka tidak percaya dengan senjata yang mereka miliki. Bahkan ironisnya tentara Amerika selalu mengambil Ak-47 dari tentara Vietnam yang tertembak dan menggantikan M-16 mereka.


Setelah kehancuran Uni Soviet penyebaran AK-47 benar-benar di luar kendali. Di beberapa belahan dunia seperti Afghanistan, Pakistan, Liberia, Rwanda, AK-47 menjadi semacam simbol kebudayaan. Di negara-negara sangat miskin di benua Afrika dimana perang antar suku terjadi dimana-mana. Keberadaan AK-47 dianggap sebagai alasan konflik-konflik yang terjadi di Afrika menjadi lebih lama dimana seharusnya mereka dapat diselesaikan lebih cepat. AK-47 bahkan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakan Afrika dan di beberapa lokasi AK-47 dinamakan sebagai “African credit card” dimana “you could not leave home without it.”

Di Amerika Latin AK-47 berada di tangan para pengedar obat terlarang dan pemberontak anti pemerintah. Sebagaimana CIA mengirim AK-47 ke Afghanistan, CIA juga melakukan hal yang sama di Nicaragua pada awal tahun 1980-an untuk melawan pemberontak Sandinistas yang didukung oleh Uni Soviet. Bahkan beberapa waktu yang lalu presiden kontroversial dari Venezuela, Hugo Chavez, mengumumkan bahwa pemerintahnya akan membeli 100.000 AK-47 dari Rusia dan berencana untuk membangun pabrik pembuatan senjata tersebut. Apabila itu terjadi maka Venezuela menjadi negara di atmosphere dunia barat yang memproduksi AK-47.


Terlepas dari kesuksesannya menciptakan AK-47, Mikhail Kalashnikov tidak memperoleh royalti sepeser pun. Namun Ia baru saja mengeluarkan merek Vodka dengan namanya yang menjadi hit di Eropa dan Timur Tengah, dan akan memasuki pasar Amerika tahun depan. Ketika diinterview oleh majalah Guardian, Mikhail Kalashnikov berkata, “Saya hanya menciptakannya untuk melindungi tanah kelahiran saya. Saya tidak memiliki penyesalan dan tidak bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan politisi.” Lebih lanjut Kalashnikov berkata, “Sekarang saya berharap andai saja saya dulu menciptakan mesin pemotong rumput.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar