Hmm..
Tau nasi goreng kan? Itu lo, nasi yang digoreng, suka ditambah telur, daging ayam, sayur, dll. Enak lah pokoknya. Hmm, kalo kecoak? Menurut wikipedia, kecoa dijelaskan sebagai berikut..

“Kecoa atau coro adalah insekta dari ordo Blattodea yang kurang lebih terdiri dari 3.500 spesies dalam 6 familia. Kecoa terdapat hampir di seluruh belahan bumi, kecuali di wilayah kutub. Di antara spesies yang paling terkenal adalah kecoa Amerika, Periplaneta americana, yang memiliki panjang 3 cm, kecoa Jerman, Blattella germanica, dengan panjang ±1½ cm, dan kecoa Asia, Blattella asahinai, dengan panjang juga sekitar 1½ cm. Kecoa sering dianggap sebagai hama dalam bangunan, walaupun hanya sedikit dari ribuan spesies kecoa yang termasuk dalam kategori ini.”

Nasi goreng dan kecoa adalah dua hal yang, menurut pengalaman dan rasa trauma saya, tidak boleh didekatkan walaupun mungkin di belahan lain dunia ada yang suka masak nasgor plus kecoa. Kenapa? Ini ceritanya…

Tadi malem, Jakarta diguyur hujan. Saya dan teman saya, maya sedang diem aja di depan tivi (nonton naruto). Tiba2, perut saya terasa lapar. Timbulah pikiran saya untuk menghasut Maya bikin nasi goreng. Saya mulai memuji2 Maya dengan ngomong kalo nasi goreng bikinan dia suka enak…(hhe, menjilat). Akhirnya, dia termakan hasutan saya. Karena kasian bikin sendiri, saya pun terjun ke lapangan buat bantu dia.

Serius, saya kaget waktu dia nyiapin bahan2 buat nasi goreng. Baru kali ini saya liat ada nasi goreng yang pake wortel. Hahaha, biarin aja lah, saya pasrah aja, perut udah kosong banget soalnya. Layaknya seorang koki (dan saya asistennya) maya mulai bekerja. Dia juga nyuruh2 saya buat ngocok telor, nyiapin nasi, dll…(terus dia kerja apa?). Setelah hampir setengah jam bergelut di dapur, nasi goreng pun hampir siap.

Maya : “Hmm, kurang garem,. Ambilin dong.”

Saya : “Siap BOSS!”

Maya : " ah...!!! cepet ke sini!!"

Saya : “Bentar, ini juga lagi diambil…cerewet ah!”

Maya: “Bukan! Liat!”

Waktu saya balik lagi ke dapur, saya liat Maya lagi loncat2 panik sambil teriak2.

Saya : “Apaan sih?!”
Maya: “Kecoaaaaa!!!! Tadi nemplok di kepala…..!!!!”
Saya : “Terus, sekarang kemana???”

Maya nunjuk ke arah kompor gas. Saya berharap kecoa itu udah terbakar hangus di api biru kompor. Tapi ternyata harapan saya kosong semata, pemirsa. Saya salah liat, Maya ternyata nunjuk katel di atas kompor yang berisi nasi goreng enak itu. Dan disana, saya liat sesosok makhluk hitam kecil, sedang menari2 riang gembira.

Kecoa : “Lalalalalaaaa….” (backsound : lagu india)
Saya : “Masya Allah!”
Maya : “Mamaaaaahhhh!”
Kecoa : “Panaaaaaaaassss!!!”

Saya terpana, Maya lari panik bilang ke mamah, kecoa kepanasan riang gembira. Untung akal sehat saya masih bekerja. Saya ambil serok, terus saya keluarin kecoanya dengan gaya seorang pemain Basbol. Nasib malang saya belum berhenti…sang kecoa, atau yang basa latinnya cucungukus jijikus mendarat di atas piring…

Hufftt….

Setelah kondisi tenang, mamah memberikan solusi bijaksana. Beliau nyuruh kami buang bagian atas nasgor yang udah kena kaki kecoa. Kami pun menurut ajah, lalu melanjutkan masak nasgor enak itu dengan perasaan campur aduk, lalu memakannya…. Berbagai pertanyaan muncul dalam benak kami…


Kecoanya tadi sore maen kemana aja ya?
Kecoanya sempet cuci kaki ga ya?
Kalo kecoa yang lagi kepanasan, suka pipis ga ya?

*ditulis dengan kondisi setengah jijik dan sedikit memperlebay